inilah tarif listrik prabayar dan biaya yang harus dibayar oleh masyarakat



ariefmedia.com - Jakarta | Pembelian token listrik akan mengundang tanya untuk sebagian masyarakat yang belum memahami cara perhitungan dan biaya-biaya yang tercantum didalamnya.

Untuk mengetahui kebutuhan tenaga listrik dan biaya yang harus dikeluarkan dalam pembelian Token Listrik, harus dipelajari terlebih dahulu Sistem penggolongan tarif dan biaya-biaya yang dibebankan kepada masyarakat.

Tarif yang berlaku saat ini :

    R-1/TR (Tegangan Rendah) 450 VA (volt ampere), tarifnya Rp 415/kWh (kilo Watt Hour)
    R-1/TR 900 VA Rp, tarifnya Rp 605/kWh
    R-1/TR 1.300 VA, tarifnya Rp 1.352/kWh
    R-1/TR 2.200 VA, tarifnya Rp 1.352
    R-2/TR 3.500-5.500 VA, tarifnya Rp 1.523,43/kWh
    R-3/TR 6.600 VA-200 kVA (kilo Volt ampere), tarifnya Rp 1.523,43/kWh
    B-2/TR 6.600 VA-200 kVA, tarifnya Rp 1.523,43/kWh
    B-3/TM (Tegangan Menengah) di atas 200 kVA, tarifnya Rp 1.200,01/kWh
    I-3/TM di atas 200 kVA, Rp 1.200,01/kWh
    I-4/TT (Tegangan Tinggi) 30.000 kVA ke atas, Rp 1.069,85/kWh.

    R, adalah golongan rumah tangga.
    B, adalah golongan bisnis.
    I,  adalah golongan industri

Pengguna layanan seperti perumahan, kantor, hotel, pabrik yang menjadi pelanggan PT PLN (Persero) memiliki golongan listrik yang berbeda-beda.

Biaya - biaya yang dibebankan pada saat pembelian token listrik PLN :
 
Biaya administrasi bank, besarannya bervariasi tergantung kebijakan masing-masing bank, misalnya Bank Mega dan BCA Rp 3.000/transaksi.

Biaya Pajak Penerangan Jalan Umum (PJU), besarannya ditentukan masing-masing Pemda. Rata-rata 3-6%, tapi dalam undang-undang maksimal PJU hanya 10%

Bea Materai, ketika transaksi pembelian pulsa listrik Rp 250.000-Rp 1.000.000 kena bea materai Rp 3.000 per transaksi. Tapi bila pembelian pulsa listrik di atas Rp 1.000.000 maka dikenakan bea materai Rp 6.000 per transaksi.

Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 10% khusus golongan di atas 2.200 volt ampere (VA)

Pengkajian oleh PLN mengenai sistem ini masih terus berlangsung, sistem penggolongan tarif dan beban biaya-biaya didalamnya seharusnya menjadi lebih praktis dan ekonomis bagi pengguna layanan listrik prabayar di Indonesia untuk semua kalangan.

3 komentar:

  1. dari sisi manapun juga, listrik di indonesia itu mahal. ribet dan teknologinya belum maju.

    BalasHapus
    Balasan
    1. dari sudut manapun juga jika kita selalu meremehkan usaha-usaha terbaik karya anak bangsa, kita tidak akan pernah maju. seperti anda yang menyudutkan "sesuatu" dari suatu tempat yang entah-lah dan besar kemungkinan sedang tersudut dalam arti kata yang sebenarnya. (sepak pojok atau tendangan sudut menciptakan peluang di dalam kotak penalti)

      Hapus
  2. kwh..kwh.. arus yg masuk aj gak sesuai kok. kalo mau jujur2an cek aj pake voltagemeter apa stabilizer. alat elktronik psti ktauan

    BalasHapus

Pages