Damai Dua Menara Agung


ariefmedia.com - Jakarta |
Jika tuan datang dari jaman kegelapan maka tuan telah salah mendatangi kami, dunia bersaksi di saat ini pengikut kegelapan telah hinggap dari kesalahan genggaman kepastian dan kumpulan keyakinan yang dituang ke dalam kulit binatang, dedaunan ataupun dipahat ke sebuah batu.
kami sekarang sejajar dengan ciptaan lainnya, dalam terangnya siang dan gelapnya malam durjana kami juga saling menyalahkan dan saling membenarkan paham.
hanya satu tujuan sebenarnya yang sedang kami arahkan ke tempat yang semua ciptaan kelak kembali, namun pencapaian harus berlumur darah dan air mata. padahal disana damai dan tenang seperti yang diucapkan pada mereka yang lebih dahulu di antrian terdepan.
kami adalah  "bersaudara" dengan sekumpulan persaudaraan. didalam kata saudara terselip kata "udara", elemen vital kehidupan kita.

adalah mudah bagi kita sebenarnya untuk memahami keberadaan kita di bumi ini, adalah untuk saling melindungi satu sama lain dan menyadari sepenuhnya bahwa kita/manusia adalah makhluk yang lemah. berilah jalan ,.. berilah ruang, bagi sesuatu yang berada di bagian terdalam hati kita untuk menyatakan perdamaian dan menebarkan cinta.

Leburnya peradaban adalah berawal dari satu sama lain yang saling menyakiti, sejarah berulang kali memperingatkan kita semua. agar pemahaman ini dimaknai setingkat diatas pengertian. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages