ini bukan pekerjaan, ini pembunuh waktu



rifname.com-Selamat Pagi aku ucapkan pada semut-semut yang berbaris didekat secangkir kopi bekas malam tadi,

semalam dapat kabar dari kawan lama, rekan kerja di tempat lama, jadi teringat banyak hal.
saat kita mengurus urusan Logistik, judulnya memang Logistik yang menurut bahasa yunani kuno ''Logistikos'' dapat diartikan pandai dalam memperkirakan atau memperhitungkan. awalnya dalam pekerjaan tsb secara umum mengurus pergudangan untuk menjaga stock, supply, distribusi dan inventori. jenis barangnya adalah keperluan semi militer all in, ATK dan alat pendukung lainnya.

Pekerjaannya seru, super sibuk dan tidak kalah serunya adalah tentang bagaimana mendapatkan barang yang tepat, pada waktu yang tepat, dengan jumlah yang tepat, kondisi yang tepat, dengan biaya yang terjangkau, dengan tetap memberikan kontribusi profit bagi penyedia jasa logistik, itulah misi pekerjaan kami yang sebenarnya, terbayang? ya, kita harus mempunyai banyak strategi yang hasilnya adalah untuk menyenangkan semua pihak. kita menjadi media antara perusahaan dan supplier atau rekanan agar keduanya tidak merugi dan masing-masing pihak dapat terpenuhi kebutuhannya sesuai "misi" logistik tadi. namun pengertian Logistik untuk di tempat ini manjadi "lain".

Jika deskripsi pekerjaan kita jelas dan terarah tentunya segala rencana dan realisasinya bisa terukur dan bahkan teratur lebih stabil, sehingga kita tinggal berimprovisasi untuk melengkapi semua prosesnya, lebih fokus dan terkontrol.

Namun apa jadinya bila pekerjaan kita di interupsi? dengan pekerjaan lain diluar skup yg telah terorganisir tadi?, sekali dua kali atau temporary time hanya sekedar membantu bukanlah masalah besar. kita punya "willing to help" yang baik dan realistis. adalah sudah diluar jangkauan kami jika harus pula bertanggung jawab atas keamanan sebuah lantai yang hampir terbakar akibat kesalahan fatal instalasi kelistrikan bangunan, instalasi kelistrikan yang belakangan diketahui tidak relevan dengan kebutuhan untuk sebuah bangunan berlantai 4, yang lebih menyesakkan adalah tidak ada yg merasa bertanggung jawab atau memiliki riwayat informasi kelistrikan secara teknis atas pekerjaan-pekerjaan kelistrikan tsb sebelumnya.

Tidak hanya itu, lambat laun dikarenakan "terbiasa" atau "dibiasakan" apa saja yang terjadi yang berkaitan dengan support secara teknis maupun non teknis akan berakhir di dept.kita, indikatornya adalah telepon ruangan kami tidak pernah berhenti berdering. keuntungan bagi perusahaan adalah memiliki kami yang bermulti talenta, dari mulai menjadi teknisi komputer, printer, jaringan, reparasi, tukang ukur baju seragam, kurir,bahkan hingga kuli panggul.

Namun kita tetap melakukan pekerjaan hingga masuk bekerja di hari libur pun sering kita lakukan demi menyenangkan semua pihak. pulang kerja tepat waktu adalah sesuatu yang langka untuk kami saat itu. disatu sisi kita ingin memberikan yang terbaik untuk Perusahaan, namun disisi lain sedikit sekali dukungan untuk hal tsb terjadi di situasi yg sebenarnya.

Sudah saatnya Perusahaan membentuk dept.baru seperti General Affair, IT support dan sejenisnya agar beban kebutuhan layanan operasional lebih terorganisir dan ditempati orang-orang yang tepat sesuai kapabilitasnya. indikasi keluar masuknya posisi manajer di dept. kita adalah sebuah ukuran. jika masih terjadi, dibagian mana lagi yang harus di perbaiki?.

Saya berkeyakinan pembenahan terus dilakukan oleh manajemen, jalan keluar selalu ada. bahkan jika diperlukan pertimbangan keputusan dapat melibatkan jasa professional/konsultant dengan kata lain sudah saatnya juga melihat dari sudut pandang lain. karena perusahaan ini telah berkembang pesat dan saya yakin bisa mempertahankan eksistensinya lebih lama. semoga sukses dan terimakasih telah diterima menjadi bagian dari keluarga besar, dari hal tsb banyak sekali pengalaman berharga yang saya peroleh.

3 komentar:

  1. HRDnya SOPnya apakabar tuh?

    BalasHapus
  2. Dimanapun tempat bekerja. Sistem dan orangnya pasti ga akur.karena jangankan dgn sistem.orang dengan orang aja susah akurnya

    BalasHapus
  3. pada akhirnya waktu akan menempa, yang terbaik belum tentu juara.

    BalasHapus

Pages