Film Little Big Master yang mengharukan, sebagaimana yang banyak terjadi juga di dunia pendidikan Indonesia



ariefmedia.com - Jakarta | Masih ingat film Laskar Pelangi? ya, Film Little Big Master pun memiliki tema yang sama tentang dunia pendidikan/sekolah. Bagaimana perjuangan orang tua dan seorang Guru (di film ini kepala sekolahnya merangkap sebagai guru juga) yang gigih dan pantang menyerah melawan segala keterbatasan. juga soal MIMPI.

Lui Wai-hung (Miriam Yeung) adalah seorang Kepala Sekolah TK Internasional dengan penghasilan yang tinggi. Namun ia merasa kecewa dengan  sistem pendidikan yang ada, dia berhenti dari pekerjaannya sebagai kepala sekolah. dan berencana untuk pergi berkeliling dunia dengan suaminya Tse-Tung (Louis Koo). Namun, ia melupakan rencana perjalanan tsb ketika dia melihat sebuah laporan berita di televisi dimana TK Yuen Tin, yang terletak di Yuen Long, berada di ambang penutupan dan kondisinya hanya tinggal lima murid saja. dikarenakan kesulitan keuangan, Pihak sekolah pun hanya dapat menggaji HK$ 4.500 untuk mempekerjakan kepala sekolah dan staf. Hati Lui tersentuh untuk kembali mengajar, Lui mengambil pekerjaan tsb dengan harapan dapat membantu ke-lima anak siswa tersebut agar bisa pindah ke sekolah lain.

Dalam perjalanannya sebagai kepala sekolah Lui dipertemukan dengan realita bahwa ke-lima anak ini memiliki masalah keluarga yang berbeda. Ka-ka ayahnya (Philip Keung) lumpuh dalam kecelakaan dan sering diancam oleh pengembang properti dengan penggusuran; Orangtua Mei-chu tewas dalam kecelakaan lalu lintas, dan tinggal dengan bibi Han (Anna Ng), seorang karyawan Restoran, ; Siu-suet tinggal dan hidup hanya dengan ayahnya Tn. Ho (Richard Ng), yang menjual besi tua untuk bertahan hidup; Ayah Kitty dan Jennie's tidak melihat kebutuhan anak-anak untuk sekolah, ketika ongkos bis naik, dia tidak mengizinkan anaknya pergi ke sekolah lagi.

Dihadapkan dengan permasalahan murid-nuridnya, Lui melakukan segalanya untuk membantu mereka, seperti bertindak sebagai sopir relawan agar Kitty dan Jennie bisa sekolah, membantu masalah keluarga Ka-ka, dll. Pada saat yang sama, dia juga harus berurusan dengan administrasi sekolah, sementara juga mengurus pekerjaan kebersihan.

Lui mengingatkan murid-muridnya dan orang tua mereka untuk memiliki mimpi, seperti mimpinya sendiri  untuk menjadi seorang guru yang tidak pernah menyerah. Semangat dan keinginan kuatnya ia tularkan pada orangtua murid. Lui menjadi terkenal karena yang telah ia lakukan untuk TK Yuen tin tsb, hingga seorang temannya ingin memanfaatkan hal tsb untuk tujuan bisnis mendirikan sekolah sekolah dan Lui menjadi iconnya. tawaran penghasilan dan bonus besar tidak membuat Lui tergoda.  Lui dalam keadaan sakit (tumor) tetap berjuang untuk TK Yuen tin.

Bagaimana keharuan demi keharuan yang terjadi di film ini dapat menguras air mata? selain karena permasalahan dari tema film ini memang terjadi dan ada di tengah-tengah kita, juga karena kepolosan anak-anak murid TK Yuen tin ini menggugah perasaan dan sangat menyentuh hati.

Film ini sangat menginspirasi, Lui mengatakan bahwa kualitas mendidik anak-anak bukanlah dilihat dari "perangkat"nya namun dari hati seorang Guru yang tulus.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages