suara-suara dari Jakarta saat dipinggir kolam

Libur week end, saya bersama abang pergi berlibur ke rumah paman di Desa. "pergi berlibur ke rumah paman" jadi teringat jaman sekolah di bangku SD/SMP, judul tersebut sangat ngetop di chart pilihan tugas mengarang indah mata pelajaran Bahasa Indonesia. sepanjang jalan, tempat dan situasi..sedang ramai-ramainya issue kenaikan harga BBM. gaungnya hingga kemana-mana, didukung oleh kekuatan media yang secara intens menyajikan berita ini dan itunya demi "memancing" siapa saja yang bisa terpancing.

saya peduli ngga peduli dan mungkin setengah hati saja menanggapi itu semua, saya serahkan saja kepada siapa saja yang merasa dibebani tanggung jawab dan kewenangan untuk mengatasi gejolak ria tersebut.

lain dengan "gejolak" yang terjadi di pinggir kolam ikan, begitu tenangnya alam dari pagi hingga sore sesaat sebelum senjaberlalu.., ada segerombol angin kecil-kecil,..langit yang menghampar..,pesona pegunungan dan suara air yang natural mengalir disepanjang tempat ini mengitari kami semua. jika dapat dilaporkan dalam sebuah pandangan mata, dominasi komposisi warna sore ini adalah pada level filter oranye yang sejuk ;)) dan itu semua sangat menghanyutkan..silent kill pokoknya!. jadilah arena untuk mengusik sisi psikologis dimana ide-ide segar dan penilaian sangat jujur sekali pada saat itu. "dari itu dan olehnya maka kemudian" saya coba kolaborasikan dengan riuh dan pikuknya Jakarta dan sekitarnya, rasanya saya ingin membawa tempat tinggal paman ini ke Jakarta dan menawarkan segala yang telah saya rasakan disini pada mereka teman-teman saya disana, satu paket untuk memberi sedikit endorfin jawaban untuk suara-suara dari Jakarta. ...bersambung.

2 komentar:

Pages